 |
| kedua perampok yang ditangkap. (istimewa) |
BUSER-MEDAN | Dua sopir taxi gelap yang kerap melancarkan aksinya oleh penumpang di KNIA berhasil ditangkap petugas Dit Reskrimum Polda Sumut, Minggu (13/5/2018) kemarin.
Kedua tersangka masing-masing Abdullah (29) warga Jalan Sei Mencirim dan Dedi (36) penduduk Jalan Simpang Pos.
Keduanya terpaksa dilumpuh dengan timah penas karena berusaha melawan petugas saat ditangkap.
Kedua tersangka ditangkap berdasarkan laporan dari, Nugrahi Sri Utami (22) warga Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Kesawan, Kecamatan Medan Barat.
Saat itu ia menungmpangi mobil Avanza warna Silver B 1143 FZA, yang dikendarai Dedi dari Bandara Kualanamu. Namun, saat akan masuk ke dalam mobil, korban melihat sudah, Abdullah berada di dalam mobil tersebut.
Namun saat itu, Dedi mengatakan bahwa, Abdullah juga seorang penumpang yang akan turun di Simpang Kayu Besar, Tanjung Morawa.
Karena tidak curiga, korban langsung masuk ke dalam mobil. Saat berada di dalam mobil, kedua pelaku langsung mengancam membunuh dan memperkosa korban sambil menodongkan pisau.
Melihat korban tak beradaya, pelaku pun semakin beringas dengan meras-meras payudara dan kemaluan korban. Bukan hanya itu, pelaku juga meminta nomor PIN ATM korban.
Gak ingin mati ditangan kedua perampok itu, korban langsung memberikan nomor PIN ATM-nya. Selanjutnya, pelaku langsung menguras uang yang ada di ATM korban sebesar Rp 6,7 juta.
Bahkan, pelaku juga merapas hape dan perhiasan korban. Sambil terus menodongkan pisau, korban akhirnya diturunkan pelaku di Jalan Bunga Raya, Sunggal tepatnya di depan Kantor PLN.
Atas kejadian itu, Nugrahi Sri Utami melaporkan kejadian itu ke Polda Sumut. Bedasarkan laporan itulah, akhirnya kedua pelaku berhasil ditangkap petugas Dit Reskrimum Polda Sumut.
Keduanya ditangkap di Jalan Simpang Pos tepatnya di rumah tersangka, Dedi.
Kasubdit III/Umum Polda Sumut, AKBP Maringan Simanjuntak membenarkan atas penangkapan kedua tersangka. "Para tersangka selalu mencari mangsanya penumpang yang baru tiba di KNIA dengan berpura-pura sebagai sopir taxi gelap," ucap Maringan.
Dalam melancarkan aksinya, sambung Maringan, korban sempat mendapatkan pelecehan seksual. "Pelaku sempat meremas kemaluan dan payudara korban," jelasnya.
"Mereka mencari korban yang dianggap mudah untuk dilumpuhkan, terutama wanita. Jadi yang satu bertugas mencari penumpang," tambahnya, Kamis (17/5/2018).
Hingga saat ini, kedua tersangka masih menjalani pemeriksaan di Polda Sumut. (rul)
